PK IMM FKIP UHAMKA JAKTIM 2013-2014
Anggun Dalam Moral Unggul Dalam Intelektual
Selasa
KORUPSI , LAWAN !
KORUPSI , LAWAN !
Oleh: Ahmad Sholeh[2]
Secara etimologi korupsi berasal dari kata Corruptio yang
berarti rusak atau bobrok. Secara epistemologi korupsi berarti perilaku
curang dalam menjalankan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan
ketidakjujuran dalam hal laporan keuangan
dalam perusahaan atau pemerintah. Maka sudah jelas bahwasannya tindakan
korupsi adalah tindakan yang merusak perekonomian bangsa hari ini.Dalam sejarahnya tindakan korupsi mulai muncul di Indonesia sejak zaman kerajaan dimana tindakan para penguasa kerajaan dengan bengisnya meraup upeti dari rakyat. Hal serupa terjadi pada masa kolonial belanda, dimana para penjajah memeras rakyat Indonesia dengan sangat kejam. Pada era orde baru muncul kebijakan yang bersifat menguntungkan personal, hal ini tentu menjadi cikal bakal lahirnya sifat korup dalam tubuh pemerintahan itu sendiri karena adanya pemanfaatan kekuasaan untuk memperkaya diri juga sikap feodal yang menjadi cikal bakal lahirnya tindakan korupsi. Hingga kini, wabah besar yang kini mendunia ini semakin berkembang di Indonesia, bukan hanya pejabat elit pemerintahan tapi seluruh elemen pemerintahan dan penguasa berpotensi untuk melakukan tindak korupsi.
Hadirnya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai lembaga pengawas dan penyelidik tindak korupsi di Indonesia tidak bisa kita ragukan eksistensinya, karena sampai saat ini KPK masih berjibaku dengan berbagai perkara korupsi di negeri ini. Namun, kehadiran KPK nyatanya tidak bisa menjadi solusi yang efektif terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Yang bisa dilakukan oleh KPK hanya sebatas meminimalisir kasus korupsi di Indonesia. Hal ini menjadi konsekuensi logis ketika KPK pun masih bergerak di bawah wewenang sang pemangku kebijakan. Hal ini disampaikan pada acara PIR31 (Pesantren Itikaf Ramadhan) oleh salah satu tim KPK di Yogyakarta, “bahwasannya untuk membentuk tim KPK di tingkat daerah terjadi kesulitan dalam hal perizinan dari pemerintah setempat”.
Dalam top rank korupsi dunia Indonesia saat ini menempati posisi ke 114 naik dari peringkat semula 118 dari 177 negara yang terdaftar di dunia (hasil riset lembaga pengawas korupsi dunia, Tranparency International 2013). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan tindak korupsi di Indonesia yang menandakan bobroknya moralitas bangsa kita hari ini.
Jika kita berbicara masalah korupsi tentu kita akan melihat dampak atau kerugian apa yang diperoleh dari tindak korupsi. Dampak dari tindakan korupsi diantaranya yaitu timbulnya kesenjangan di masyarakat, pengembangan pendidikan terhambat, APBN jebol dan banyak kerugian-kerugian yang mungkin tidak kasat mata seperti kerusakan moral dan akhlak, terkikisnya kejujuran dalam diri manusia, dan lain sebagainya.
Konsekuensi logis dari rusaknya moral dan akhlak yang terjadi turun-temurun di negeri ini, maka kita sebagai generasi muda yang berkesadaran haruslah menghentikan segala sifat yang menjadi cikal bakal timbulnya tindakan corruptio (bobrok). Yaitu dengan membangun pondasi tauhid yang kokoh dan mentransformasikan nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara. Jadi, bangunlah kesadaran itu mulai dari diri kita sendiri dan orang-orang terdekat kita, tolak tindakan korupsi dan segala macam potensi korupsi. Maka ketika kita mendengar kata “korupsi” hanya ada satu kata untuk menjawabnya, Lawan !!!.
Selamat hari anti-Korupsi. Semoga bermanfaat.
[1] PK IMM FKIP UHAMKA: Dalam Rangka Memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia.
[2] Penulis adalah Ketua Umum PK IMM FKIP UHAMKA 2013-2014
- Gambar diperoleh dari bali-network.blogspot.com
- Gambar diperoleh dari bali-network.blogspot.com
GURU BERSENJATA
“GURU BERSENJATA”
Oleh : Salmafajar
“Telah lama kita bersama dalam sebuah
tumpuan ilmu, mari kita kenang bersama akan jasanya seorang guru” ini adalah
sepenggalan lirik lagu “Jasa Guru” yang saya kenal saat duduk dibangku SMA.
Saya dengar, para guru terdahulu
dengan semangat mengajar didepan para siswanya, dengan sabar menunggu siswa-siswinya
yang sedang mengerjakan tugas, serta telaten dalam membimbing anak didiknya.
Namun, hampir tidak pernah saya rasakan
itu semua. Hanya ada guru yang memberi tugas, lalu pergi meninggalkan
kelas, serta akan marah-marah saat tugas yang diberikan belum juga rampung.
Ada juga salah satu sekolah yang
secara tidak sengaja saya temukan, terdapat guru-guru yang sangat keras
terhadap murid-muridnya. Entah siapa yang salah, setiap hari sebelum memulai kegiatan
belajar mengajar, ada saja guru yang marah dengan mengeluarkan kata-kata yang
tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik.
Lantas, bukan rasa takut yang terjadi
pada para siswanya, melainkan jawaban-jawaban dan kata-kata kurang sopan yang
mereka lontarkan. Hanya membuang-buang energi dan tak ada manfaatnya untuk sang
murid. Ini bukanlah senjata yang tepat bagi
seorang guru. Bersikap serta berfikir kreatif, lebih tepat untuk dijadikan
senjata. Karena kecerdasaan tak akan ada artinya jika tidak dikembangkan
melalui krativitas. Guru yang kreatif sekuat mungkin akan menahan kemarahannya
dan akan memanfaatkan energinya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi
dirinya dan siswanya. Karena baginya, kemarahan hanya akan menunjukkan akalnya
yang tumpul. Inilah sikap guru yang membuat nyaman para siswanya.
Sedikit dialog yang saya kutip dari
novel “Dilanku” karya Pidibaiq :
“ Guru itu, digugu dan ditiru.
Kalau dia mengajariku menampar, aku juga akan menampar.”
semoga kutipan novel ini bisa menjadi
bahan renungan untuk kita, selaku calon-calon guru mulia bangsa. Jangan pernah
jadikan jabatan “Guru” sebagai alat kuasa untuk berbuat sewenang-wenang J .
Selamat Hari Guru 25 November 2013
Selamat Hari Guru 25 November 2013-
Hari Guru Nasional Dan Peran Guru Bagi Pendidikan Indonesia
oleh salma
Hari Guru Nasional Indonesia yang
diperingati tanggal 25 November tiap tahunnya. Di hari guru ini mari kita bahas
tentang wajah pendidikan serta peran guru. Salah satu yang penting dalam
pembentukan kapasitas manusia adalah “guru”. Guru beserta orangtua memiliki
tanggung jawab sosial sebagai pendidik. Peran seorang guru sangatlah penting
dan bisa dibilang berharga.
Namun di Hari Guru yang jatuh
pada tanggal 25 November ini, apakah kinerja guru di Indonesia mampu
menghasilkan kualitas kinerja yang baik dalam konteks sekolah dan hubungannya
dengan masyarakat. Apakah mencerminkan hasil dari nilai-nilai, etika, metode
pengajaran yang efektif?
Pendidikan tidak selalu berarti
sekolah. Pendidikan memiliki cakupan yang luas dibanding sekolah formal
misalnya. Pendidikan dapat mengubah masyarakat, maka dari itu peran guru dan
sekolah perlu dikembangkan dan diperkuat.
Kita sebagai seorang guru
disekolah ataupun dirumah harus mampu menciptakan dinamika dalam kegiatan,
misalnya kebebasan untuk bertanya, pernyataan atau mengusulkan. Guru dalam
sistem pendidikan haruslah bertindak sebagai agen perubahan. Pendidikan yang
diberikan oleh guru harus memberikan kesadaran bagi siswa tentang peran yang
dimainkannya dalam kehidupan sosial dan budaya.
Pendidikan
harus diselenggarakan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial
melalui praktek pendidikan yang bertanggung jawab.
Bagi kamu para calon guru, dan
merasa bangga sebagai seorang guru, saya ucapkan selamat “Hari Guru”, semoga
dengan komitmennya terhadap pendidikan, akan mampu membuat generasi yang kuat
dan cerdas, serta mampu memajukan kehidupan bangsa ini. Sehingga terbentuk
sebuah peradaban bangsa Indonesia yang adil, sejahtera, maju dan tetap menjaga
nilai-nilai tradisi, amin. (camon)
Senin
Bersyukurkah Kita
ROSSHASNI | NURUL AIN JAMALUDDIN
Syukur! Adakah
kita sudah bersyukur atas nikmat yang diberikan pada kita hari ini, semalam,
dan hari-hari yang telah kita lalui?
Pernahkah kita menghitung
jumlah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT? Sesungguhnya, kita tidak akan
bisa menghitung satu persatu nikmat dari-Nya.
"Dan jika kamu menghitung
nikmat Allah (yang dilimpahkannya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat
menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani."
(Surah An-Nahl, ayat 18)
(Surah An-Nahl, ayat 18)
Kita bisa saja bilang
"Ya! Aku mengakui nikmat yang diberi oleh Allah SWT, dan aku amat
bersyukur."
Benarkah? Benarkah
kita telah bersyukur? Bagaimanakah cara kita mensyukuri nikmat
Allah? Ikhlaskah kita dalam menjalani kehidupan ini keranaNya? Hanya
Allah yang Maha Mengetahui...
"Dan demikianlah Kami uji
sebahagian dari mereka (yang kaya raya) dengan sebahagian yang lain (yang fakir
miskin); lalu orang-orang yang kaya itu berkata (kepada orang-orang fakir
miskin yang beriman): 'Inikah orang-orangnya yang telah dikurniakan nikmat oleh
Allah kepada mereka di antara kami?' (Allah berfirman): 'Bukankah Allah lebih
mengetahui akan orang-orang yang bersyukur?'"
(Surah Al-An'aam , ayat 53)
(Surah Al-An'aam , ayat 53)
Pernahkah terbayang dalam
fikiran kita jika oksigen yang kita hirup dikenakan bayaran?
Pernahkah terbayang dalam fikiran kita jika air di bumi kering kerontang?
Pernahkah terbayang dalam fikiran kita jika air di bumi kering kerontang?
"Subhanallah, Maha Suci
Allah. Rasanya tidak cukup kita mensyukuri nikmatNya dengan hanya mengucapkan
Alhamdulillah.
Namun kebanyakan dari kita
menganggap nikmat-nikmat yang Allah berikan adalah suatu yang biasa saja.
"Mereka mengetahui nikmat
Allah (yang melimpah-limpah itu), kemudian mereka tergamak mengingkarinya; dan
kebanyakan mereka pula ialah orang-orang yang kufur ingkar."
(Surah An-Nahl, ayat 83)
(Surah An-Nahl, ayat 83)
Jika difikirkan, setiap
peristiwa yang berlaku dalam kehidupan kita mempunyai hikmah dibaliknya -
apabila kita ditimpa sakit, mungkin Allah ingin mengingatkan kita tentang
nikmat kesehatan yang kita anggap ringan selama ini. Apabila kita mengalami
kesempitan harta, mungkin Allah ingin mengajarkan kita untuk berhemat.
Semoga kita adalah
kalangan orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan. (camon)
Langganan:
Postingan (Atom)