P |
ergolakan arus globalisasi nampaknya memang
sudah menjamur, bukan hanya perdagangan yang semakin bebas pertukaran budaya
pun semakin menimbulkan gesekan terhadap identitas dan moralitas bangsa.
Shocking culture yang terjadi akibat maraknya penampilan ataupun pendoktrinan
secara tidak langsung dari orang-orang barat membuat sedikit keresahan, bangsa
kita seakan dibodohi dengan kebiasaan-kebiasaan yang perlahan menggerus
“kebisaan” kita untuk berkreasi menjadi bumerang terhadap agama dan bangsa kita
sendiri.
Akhir-akhir ini mulai bergentayangan di Youtube video yang
berisi tarian-tarian yang sama sekali tidak mencerminkan identitas dan
moralitas bangsa, bahkan tidak beraqidah. Salah satu video yang saat ini banyak
beredar dan memiliki rating tinggi di youtube yaitu tarian “Harlem Shake”,
tarian yang berasal dari sebuah daerah bernama Harleem, New York A.S ini
ternyata banyak menyita perhatian para penggemar situs tersebut. Tarian aneh
yang dimulai oleh satu orang kemudian diikuti oleh orang-orang sekitarnya
dengan gaya bebas tak beraturan ini ternyata memiliki daya tarik bagi penikmat
dan pelaku tarian tek jelas tersebut tanpa tahu esensi dari tarian tersebut.
Banyak sekali, bukan ratusan lagi bahkan ribuan yang membuat turut serta
membumikan tarian tersebut dengan mengunggah video tarian Harleem Shake dengan
versinya masing-masing, hal ini banyak menimbulkan kontroversi dan kekisruhan.
Harleem Shake yang umumnya dilakukan oleh sekelompok orang yang berpakaian
aneh, bertopeng, bahkan sekarang banyak bermunculan versi kantoran dan anak-anak
sekolahan.
Miris, ketika melihat pelajar atau bahkan mahasiswa yang
melakukan tarian ini. Mereka generasi penerus yang harusnya bisa memfilter
budaya yang masuk ke dalam budaya kehidupan bangsa kita malah menikmati video
tersebut bahkan ikut-ikutan membuat video tarian tersebut dan mungkin mereka
tak tahu asal usul adanya tarian tersebut. Tarian tersebut adalah tarian
seorang pemabuk bernama Albee (AL B) yang berasal dari Harleem, New York A.S yang
ada sejak tahun 80an (menurut beberapa sumber) yang kemudian mengalami sedikit
modifikasi pada tahun 2000an.
Jika kita telaah dari segi sejarah, tentu tarian tersebut
sangat tidak sesuai dengan falsafah negara kita yaitu pancasila dan apakah
tarian itu sesuai dengan moralitas bangsa??. Jika diteropong dari segi agama
pun tarian tersebut tidak memiliki esensi apapun, bahkan hanya bersifat
hura-hura dan parahnya lagi mengandung gerakan-gerakan yang mengandung unsur
pornoaksi (yang bisa menimbulkan syahwat) yang seharusnya bisa lebih dicermati
oleh seluruh lapisan generasi bangsa ini apalagi jika dilihat dari segi seni
dan pendidikan, mungkin bagi sebagian orang bahkan sebagian banyak orang tarian
tersebut menarik dan asik untuk dilakukan tapi apakah itu benar-benar seni??
Dimana letak estetikanya?? Apakah tarian itu mendidik??? Mungkin jawabannya
relatif dan pasti banyak pro dan kontra, namun hal inilah yang seharusnya bisa
kita filter apakah budaya seperti ini layak masuk kedalam tatanan kehidupan
kita??. Seharusnya kita bisa menjadi pelopor peradaban, bukan malah terjerumus
dan ikut-ikutan dengan masa-masa edan yang seharusnya masih bisa kita kontrol.
Fenomena tersebut mungkin hanya secuil dari pembuktian
bahwasannya negara kita saat ini tengah dijajah secara tidak langsung dan
penjajahan itu bisa dibilang sukses karena ternyata banyak sekali yang tidak
sadar dengan hal itu.
Mulailah dari diri sendiri, harusnya kita resah dengan kehadiran budaya
yang tidak sesuai dengan identitas, falsafah dan moralitas bangsa Indonesia ini
bahkan tidak beraqidah. Seperti halnya tarian “Harleem Shake” yang seharusnya
kita kaji terlebih dahulu.(Sholeh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar