Sabtu

ISLAM ITU INDAH



Islam Itu Indah 
oleh : Hana Aprillia Nuryani



Apa yang membuatmu bangga menjadi seorang muslim? 


Mengapa kita beragama islam? Apa yang membuat kita beragama islam? Mengapa kita mau memilih agama islam sebagai agama kita? Dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perlu kita renungkan,untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebenarnya kita patut bersyukur kepada Allah swt,karena kita adalah makhluk pilihan Allah SWT yang di ciptakan lalu di lahirkan,dan di titipkan serta di rawat ,di ajarkan dari keluarga yang beragama islam. Sehingga kita dari kecil hingga saat ini, identitas kita adalah seorang muslim. yang insyallah identitas tersebut berlaku seumur hidup kita berada di muka bumi ini.
Perlu di ketahui, Agama yang kita anut saat ini yaitu agama Islam yang merupakan agama yang sempurna,agama yang di wahyukan oleh Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman pada (QS : Al-Maidah – 19) yang artinya : “Sesungguhnya agama (yang di ridhai) di sisi Allah hanyalah islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah berselisih orang-orang yang telah di beri al-kitab (Kitab-kitab yang di turunkan sebelum al-Qur’an) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah,maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-nya.”
Secara etimologi, Islam berasal dari kata salama yang artinya selamat, sejahtera, tenang. Sesuai dengan artinya,agama islam adalah agama Rahmatan lil Alamin yang mengajarkan aturan-aturan yang lengkap yang mencakup seluruh aspek kehidupan seluruh umat manusia yang berorientasi ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia) , sehingga kita sebagai umat manusia dapat menjalaninya dengan baik, selamat,teratur dan sejahtera,serta mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat,sesuai perintah Allah SWT  dan itu yang menyebabkan agama Islam itu indah,subhanallah.
Sumber agama islam ada 2,yaitu al-Qur’an dan Sunnah, yang pertama adalah al-Qur’an. Seperti yang kita sudah ketahui al-Qur’an merupakan kumpulan firman-firman Allah SWT yang di wahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. al-Qur’an ialah kitab suci umat Islam yang bersumber kebenaran dan nilai-nilai spiritual dalam islam sebagai petunjuk umat manusia menuju jalan kebahagiaan. Sebagai seorang muslim,kita wajib mempelajari al-Qur’an baik cara membacanya,maupun memahami maksud yang di jelaskan di dalamnya,serta mengajarkan kepada orang lain,dan mampu mengamalkan ajaran yang di jelaskan di dalam al-Qur’an di kehidupan sehari-hari.
Yang kedua ialah Sunnah, merupakan perkataan,perbuatan dan sifat ketetapan nabi Muhammad SAW yang di jadikan teladan buat kita. Yang sering kita kenal sunnah dengan istilah Hadist.
Keindahan agama Islam terletak pada ajaran-ajaran yang terdapat di agama islam sesuai al-Qur’an dan hadist meliputi 4 aspek yaitu :

Kamis

IMMawati Camp



KEMITRASEJAJARAN GENDER DI IMMAWATI CAMP





IMMawati merupakan kubu ikatan yang memegang peranan penting bagi kaum perempuan. Perempuan tidak hanya dinilai dari paras cantiknya namun dinilai dari etika akhlaknya dan wawasan intelektualnya. Perlu penguatan bagi kaum IMMawati untuk bisa menghadapi tantangan perempuan saat ini. Pimpinan Komisariat Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Jaktim telah menyelenggarakan kegiatan IMMawati camp. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diperuntukkan oleh para kader dan pengurus IMMawati sedangkan para IMMawan menjadi panitia di kegiatan tersebut.  Tema yang diusung dari kegiatan ini ialah Menciptakan IMMawati Sejati dengan Membawa Nilai-Nilai Profetik dalam Pergerakan IMM. Para IMMawati tersebut diharapkan menjadi individu yang kuat baik dari segi akhlaknya maupun intelektualnya serta memiliki pandangan atau paradigma profetik. Pijakan etik profetik menurut Kuntowijoyo adalah derivasi dari misi historis Islam dalam surat Al-Imran 110 : “ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” Dengan kata lain, Humanisasi yang berpijak pada konsep  amar ma’ruf  yaitu menegakkan kebajikan. Liberasi berpijak pada konsep nahi munkar yaitu melakukan perlawanan terhadap  segala bentuk keburukan. Dalam konteks gender adalah pembebasan kesadaran yang ditentukan oleh jenis kelamin kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan dalam perspektif gender. Transendensi bepijak pada tu’minuna bi Allah (beriman kepada Allah) dengan menjadikan nilai keimanan sebagai bagian penting dan proses membangun peradaban. Maka humanisasi dan liberasi berdasar pada transendensi.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, satu malam dikampus fkip pasar rebo dan satu malam di agro wisata gunungmas. Semerbak angin sejuk dan indahnya alam ciptaan Allah, Ketika mereka berada di gunung mas, Mereka di ajak untuk bisa mandiri, mulai dari mendirikan tenda dan memasak. Tampak terasa kekeluargaan diantara mereka untuk saling gotong royong dan membantu satu sama lain.
Disamping itu, mereka pun diberi penguatan wawasan dengan diberikannya beberapa materi. Materi yang diusung pada kegiatan ini antara lain, filsafat wanita, etika sosial muslimah dan gerakan IMMawati.
Kehendak Allah memang bermacam-macam, pada saat mereka sedang mengkaji salah satu materi, hujan deras pun datang. Hujan beserta angin membuat materi yang tadinya berada di lapangan berpindah ke salah satu tenda. Para IMMawan sibuk untuk membangun kembali tenda yang ambruk dikarenakan hujan dan angin begitu deras.
Hujan pun reda, namun kondisi beberapa tenda tampak tidak layak dan tidak memungkinkan untuk ditempati. Oleh karena itu, untuk melanjutkan kegiatan serta materi, tempat untuk bersama-sama mengkaji materi berpindah ke sekolah yang berada dekat lokasi kami berkemah.
Hari pun semakin malam, para IMMawati diajak untuk berkumpul dengan mengelilingi api unggun pada tengah malam yang sunyi diselimuti oleh dinginnya hembusan angin malam yang menggigil. Memandang hangatnya api unggun yang kian menipis, mereka merefleksikan diri untuk menjadi individu IMMawati yang sejati. Dilain pihak para IMMawan bergotong royong untuk menyiapkan masakan untuk makan malam bersama-sama.
Dipagi hari yang cerah dengan belaian sinar matahari pagi, mereka diajak untuk berolahraga sambil berkeliling di daerah tersebut. Para IMMawan sekali lagi saling bergotong royong untuk menyiapkan masakan.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi paripurna dari semua materi yang didapat oleh masing-masing kelompok ditengah lapang yang hijau. Setelah itu, para IMMawati dan IMMawan saling membantu untuk menurunkan tenda-tenda dan kembali pulang.