Selasa

GURU BERSENJATA



“GURU BERSENJATA”
Oleh : Salmafajar

“Telah lama kita bersama dalam sebuah tumpuan ilmu, mari kita kenang bersama akan jasanya seorang guru” ini adalah sepenggalan lirik lagu “Jasa Guru” yang saya kenal saat duduk dibangku SMA.
Saya dengar, para guru terdahulu dengan semangat mengajar didepan para siswanya, dengan sabar menunggu siswa-siswinya yang sedang mengerjakan tugas, serta telaten dalam membimbing anak didiknya. Namun, hampir tidak pernah saya rasakan  itu semua. Hanya ada guru yang memberi tugas, lalu pergi meninggalkan kelas, serta akan marah-marah saat tugas yang diberikan belum juga rampung.
Ada juga salah satu sekolah yang secara tidak sengaja saya temukan, terdapat guru-guru yang sangat keras terhadap murid-muridnya. Entah siapa yang salah, setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, ada saja guru yang marah dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik.
Lantas, bukan rasa takut yang terjadi pada para siswanya, melainkan jawaban-jawaban dan kata-kata kurang sopan yang mereka lontarkan. Hanya membuang-buang energi dan tak ada manfaatnya untuk sang murid.  Ini bukanlah senjata yang tepat bagi seorang guru. Bersikap serta berfikir kreatif, lebih tepat untuk dijadikan senjata. Karena kecerdasaan tak akan ada artinya jika tidak dikembangkan melalui krativitas. Guru yang kreatif sekuat mungkin akan menahan kemarahannya dan akan memanfaatkan energinya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi dirinya dan siswanya. Karena baginya, kemarahan hanya akan menunjukkan akalnya yang tumpul. Inilah sikap guru yang membuat nyaman para siswanya.
Sedikit dialog yang saya kutip dari novel “Dilanku” karya Pidibaiq :
“ Guru itu, digugu dan ditiru. Kalau dia mengajariku menampar, aku juga akan menampar.”  
semoga kutipan novel ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita, selaku calon-calon guru mulia bangsa. Jangan pernah jadikan jabatan “Guru” sebagai alat kuasa untuk berbuat sewenang-wenang J .

2 komentar:

  1. perjuangan seorang guru bukan berkutat pada kemampuan kognitif siswa nya saja, namun bagaimana membangun paradigma manusia manusia masa depan. maka guru harus memiliki pemikiran yang berkemajuan.

    BalasHapus
  2. salam IMM
    kunjungi balik yaa
    http://yandisangdebu.blogspot.com

    BalasHapus