Setiap
wanita senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari
dalam yang lebih dikenal dengan istilah inner beauty adalah hal yang
lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang
muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya
cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang
tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk
menjaga citra diri seorang muslimah.
Lalu
seperti apa sih muslimah yang cantik pribadinya itu, berikut ulasanya:
Menjaga
kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta
menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang
syariat Islam.
Alloh
pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka
yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang
jahil atau tidak berilmu, mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata
baik dan lemah lembut. Alloh berfirman disurat Al-Furqan ayat 63, yang
artinya “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-
orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”
Tak
hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan
tidak bermanfaat. sebagaimana Rosululloh bersabda, “Termasuk dari kebaikan
Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai
hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang
ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan
dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam
Ad-Daa`wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih
lanjut, bahwa “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan
kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan
terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara
hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat
manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam,
dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang
lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan
yang tidak bermanfaat.”
Termasuk
dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan
yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan
apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang
tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau
menyakiti orang lain, insya Alloh mereka akan menjadi seorang muslimah sejati.
sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alaihi
wasallam bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin
merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
Pun
demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang
mata yang indah dan mempesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari
orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Alloh berfirman mengenai hal
ini disurat al-Hujurat ayat 12, artinya “Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
Dan
terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Alloh dan
Rosul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan
mata adalah mata air kemuliaan, bukan menjadikannya duta nafsu syahwat
sesaat.
Betapa
banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka
tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi
menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena
dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti
dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar
pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rosul
menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu
peliharalah telinga dari mendengarkan musik, gosip, kata-kata keji dan sesat,
atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk
mendengarkan Kalam Alloh dan instruksi-instruksi Rosululloh. Sepasang telinga
yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Selanjutnya
tangan, tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan
menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan;
satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam
juga mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di
bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rosul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah
di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara
bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang,
itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud
Rosululloh adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka,
jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslimah
lainya, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan
dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Alloh, atau dipergunakan untuk
mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak
diperbolehkan.
Kemudian
kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan
Alloh. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang
diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah
kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri muslimah. Lalu
jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslimah,
pergunakanlah untuk berbakti kepada Alloh, misalnya dengan mendatangi masjid,
tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung
tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rosul
bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Alloh,
maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Alloh
akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman:
“Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalan-Ku, karena
keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para Rasul-Ku, maka
ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian
pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta
mempesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya.
Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin.
Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan
orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan
sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau
keindahan pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan
ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan sebenarnya direfleksikan
dalam hati dan jiwanya.
Maka
jadikan malu karena Alloh sebagai perona pipinya. Zikir yang senantiasa
membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang
terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki
indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada
sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah
tawadhu. Kalungnya adalah kesucian, dan seluruhnya dibalut oleh hijab sebagai
perisai bagi kehormatanya . Wallohu ’alam.
1.
Oleh Nugrah Fajri Amelia, Anggota
bidang Kajian Islam PK IMM FKIP UHAMKA JAK-TIM 2012-2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar