Tanggung jawab Muslim
terhadap Negara dan Agama[1]
Dalam sebuah hadits
Nabi Muhammad SAW bersabda Kalian semua adalah seorang pemimpin. Baik pemimpin
dalam sebuah negara, di sebuah kota, di masyarakat, di rumah tangga, di
keluarga, di sebuah organisasi, atau pemimpin terhadap diri sendiri. Juga kata
Nabi setiap kepemimpinan itu harus bertanggung jawab terhadap apa-apa yang
dipimpinnya.
Kita mengetahui
bahwasannya tugas dan kewajiban Rasulullah yang utama adalah menyampaikan
dakwah dan risalah Allah SWT yaitu menyampaikan kalimat Thoyyibah Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah dan juga menyampaikan
Amar ma’ruf nahi munkar. Setelah Sang Revolusioner perubah peradaban kita
meninggalkan alam yang fana ini tugas-tugas tersebut dilanjutkan oleh
Khulafaurrasyidin kemudian para Tabi’in, Tabi’it-Tabi’in, kemudian para Ulama,
para Guru, Para Kiyai, para Ustadz dan pada akhirnya kita sebagai umatnya pun
berkewajiban melanjutkan dakwah suri tauladan kita yang mulia ini. Dalam Surat Ali-Imran ayat 110, Allah
berfirman :
“Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepaada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Dari ayat ini jelaslah
bahwa keberadaan kita sebagai muslim memiliki tanggung jawab dan kewajiban, khusunya
terhadap Negara dan agama. Diantaranya:
1. Hendaklah
kita mempertahankan negara dan bangsa ini dari rong-rongan yang datang dan timbul
dari luar ataupun dari dalam berbentuk bahaya laten. Rong-rongan dari luar
senantiasa ada keinginan para penjajah untuk datang kembali dengan berbagai
strategi dan tipu daya yang beraneka ragam. Mereka ingin menghancurkan negara
dan agama (Islam) yang sudah berkembang. Ini terlihat dalam surat As-Shaff ayat 8 dan juga Al-Baqarah ayat 217. Zaman sekarang yang
segala sesuatunya dengan mudah kita dapatkan ini, dapat kita lihat bahwasannya
berbagai macam strategi untuk menjajah kembali
misalnya yang telah kita ketahui bersama adanya bentuk 4F (Food, Fashion,
Festival dan Film) dari barat, juga dalam bentuk hiburan, dan sistem keuangan
bahkan mereka bangga dan merasa berhasil jika masjid-masjid yang ada di negeri
ini kosong dan sepi dari setitik dzikir kepada Allah, sholat berjamaah, kegiatan keIslaman yang digerakkan oleh kaum
pemuda-pemudi dan lain-lain. Inilah bentuk rong-rongan yang harus kita
antisipasi dan waspadai dengan memahami serta sadar akan tanggung jawab yang
sebenarnya dan seutuhnya.
Sedangkan bahaya laten yang berasal dari
dalam harus kita waspadai seperti laten komunis, yang tidak menghendaki adanya
negara pancasila, dan agama ketauhidan yakni Islam. Jika kita lengah, maka
bahaya laten ini dengan kekuatannya akan pasti muncul yang pada akhirnya akan
membumi hanguskan negara dan agama yang kita cintai ini, seperti salah satu
contoh 700 tahun Islam berjaya di Spanyol (Andalusia) dan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan peradaban Islam akhirnya musnah begitu saja. Apa penyebabnya???
Hal itu disebabkan karena adanya bahaya laten yang memupuk kekuatan dan
menyerang umat Islam yang pada saat itu dalam posisi lengah terhadap agama dan
negara yang sedang dikuasainya sendiri. Banyak masjid yang kembali berubah
menjadi gereja dan umat Islam banyak terbunuh dan kembali kepada kekafiran.
2. Yang kedua, hendaklah kita berusaha
mempelajari Islam dan menerangkan Islam kepada masyarakat dengan keterangan
Islam yang sebenarnya. Menuntut ilmu merupakan kewajiaban sepanjang hayat dan
dengan ilmu itu Allah akan memuliakan kita sehingga dapat meraih cita-cita yang
kita inginkan seperti diterangkan dalam surat Al-Mujadilah ayat 11, bahkan ada hadits Nabi dikatakan bahwa siapa
yang ingin menggapai dunia hendaklah dengan ilmu, akhirat juga dengan ilmu,
ingin kebahagiaan keduanya juga dengan ilmu dan ilmu didapati dengan cara
belajar (ilmu-ilmu Islam). Ilmu-ilmu yang sudah kita pelajari hendaklah kita
sampaikan dan kita terangkan kepada masyarakat. Munculnya banyak aliran
sempalan-sempalan dalam Islam dalam sejarah seperti Muktazilah (mencari
kebenaran melalui akal), jabariyah (menerima takdir), qodariah (mendahulukan
usaha), dan aliran sempalan Islam di Indonesia juga ada seperti Ahmadiyah,
Islam Sarengat, inkarussunnah, aliran subud, dan yang belakangan muncul yaitu
Al-Qiyadah Islamiyah Muhammad Sadeq (Nabi Palsu) dan banyak lagi yang lain.[2] Hanya
dengan berpedoman Al-Quran dan sunnah Rasulullah (Hadits) kita dapat
menyampaikan kepada masyarakat tentang kebenaran Islam dalam hidupnya Nabi
pernah berpesan, kutinggalkan kepada kalian dua pedoman jika kalian berpegang
tidak akan tersesat selamanya yaitu Al-Quran dan Sunnah ku.
3. Hendaklah
kita berdiri ditengah-tengah masyarakat menampilkan sosok muslim. Dalam surat Ali-Imran ayat 64, Allah mengajarkan
saksikanlah olehmu, bahwasannya kami ini orang-orang muslim. Karena itulah kita
hadir dan tampil di masyarakat dengan membawa akhlakul karimah serta
mencontohkan dalam beribadah seperti yang dicontohkan Rasulullah, janganlah
kita tampil dengan membawa golongan, partai, dan yang lainnya.
Itulah diantara beberapa tanggung jawab
kita untuk negara dan agama yang kita cintai.
Lalu, apa yang akan kita lakukan
sekarang??
Tanya diri sendiri dan bergeraklah!! J
bagus dah
BalasHapus